Implikasi
Kebutuhan Individu Peserta Didik terhadap Pendidikan
Di postingan sebelumnya kita sudah membahas mengenai kebutuhan individu peserta didik, nah sekarang kita akan membahas implikasi kebutuhan individu peserta didik terhadap pendidikan.
Secara ideal, dalam rangka pencapaian
perkembangan kebutuhan diri siswa, sekolah seyogyanya dapat menyediakan dan
memenuhi berbagai kebutuhan siswanya.
Pemikiran
Maslow tentang Teori Hierarki Kebutuhan Individu sudah dikenal luas, namun
aplikasinya atau terapan untuk kepentingan pendidikan siswa di sekolah
tampaknya belum mendapat perhatian penuh.
§ Kebutuhan Jasmani
Sesuai dengan teori
hierarki kebutuhan dari Maslow, kebutuhan jasmani merupakan kebutuhan dasar
manusia bersifat instinktif. Kebutuhan-kebutuhan jasmaniah untuk peserta didik
yang perlu diperhatikan adalah makan, minum, pakaian, oksigen, istirahat,
kesehatan jasmani, gerak-gerak jasmani, serta terhindar dari segala ancaman.
§ Kebutuhan Rasa Aman
Sejumlah penelitian
membuktikan bahwa kebutuhan ini sangat penting bagi peserta didik dan
memberikan pengaruh yang sangat besar dalam tingkah laku mereka. Rutter (1979)
mengatakan bahwa kondisi sekolah yang baik dan pondasi yang kuat membuat
tingkah laku dan akademis peserta didik cenderung baik.
Contoh Pemenuhan
Kebutuhan Rasa Aman
-
Sikap Guru: menyenangkan, mampu
menunjukkan penerimaan terhadap siswanya, dan tidak menunjukkan ancaman atau
bersifat menghakimi.
-
Adanya ekspektasi yang konsisten.
-
Mengendalikan perilaku siswa di kelas/
sekolah dengan menerapkan siswa secara adil.
-
Lebih banyak memberikan penguatan
perilaku (reinforcement) melalui
pujian/ganjaran atas segala perilaku positif siswa daripada pemberian hukuman
atas perilaku negatif siswa.
§ Kebutuhan Akan Kasih Sayang
Peserta didik yang
mendapatkan kasih sayang akan merasakan senang, betah dan bahagia berada di
sekolah, seakan-akan memperoleh motivasi untuk belajar di sekolah.
Contoh Pemenuhan
Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan
ü Hubungan
Guru dengan Siswa
-
Guru dapat menampilkan ciri-ciri
kepribadian, empati, peduli, dan interes terhadap siswa, sabar, adil, terbuka
serta dapat menjadi pendengar yang baik.
-
Guru dapat menerapkan pembelajaran
individual dan dapat memahami siswanya (kebutuhan, potensi, minat,
karakteristik kepribadian dan latar belakangnya).
-
Guru lebih banyak memberikan komentar
dan umpan balik yang positif daripada yang negatif.
-
Guru dapat menghargai dan menghormati
setiap pemikiran, pendapat dan keputusan setiap siswanya.
-
Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan
dan memberikan kepercayaan terhadap siswanya.
ü HubunganSsiswa
dengan Siswa
-
Sekolah mengembangkan situasi yang
memungkinkan terciptanya kerjasama mutualistic dan saling percaya diantara
siswa.
-
Sekolah dapat menyelenggarakan class meeting, melalui berbagai forum,
seperti olahraga atau kesenian.
-
Sekolah mengembangkan diskusi kelas yang
tidak hanya untuk kepentingan pembelajaran.
-
Sekolah mengembangkan tutor sebaya.
-
Sekolah mengembangkan bentuk-bentuk
ekstrakulikuler yang beragam.
§ Kebutuhan Akan Penghargaan
Karena kebutuhan ini
peserta didik ingin memiliki sesuatu, ingin dikenal dan ingin diakui
ditengah-tengah masyarakat. Mereka yang dihargai akan merasa bangga dengan
dirinya dan orang lain. Sebaliknya, jika peserta didik diremehkan maka sikap
mereka pada diri mereka sendiri dan lingkungannya akan menjadi negatif.
Oleh sebab itu, untuk
menimbulkan rasa berharga dilingkungan mereka, guru dituntut untuk melakukan
hal berikut.
-
Menghargai anak sebagai pribadi yang
utuh.
-
Menghargai pendapat dan pilihan siswa.
-
Menerima kondisi siswa apa adanya serta
menempatkan mereka pada suatu kelompok sesuai dengan pilihan mereka sendiri.
-
Guru harus menunjukan kemampuan secara
maksimal dan penuh percaya diri dihadapan peserta didiknya.
-
Guru harus mengembangkan konsep diri
siswa yang positif.
-
Memberikan penilaian terhadap siswa
secara objektif.
-
Menyediakan program makan siang yang
higienes, murah atau bahkan gratis.
Contoh Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri
ü Mengembangkan
Harga Diri Siswa
· Mengembangkan
pengetahuan baru berdasarkan latar pengetahuan yang dimiliki siswanya (scaffolding).
· Mengembangkan
system pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
· Memfokuskan
pada kekuatandan asset yang dimiliki setiap siswa.
· Mengembangkan
strategi pembelajaran yang bervariasi.
· Selalu
siap memberikan bantuan apabila para siswa mengalami kesulitan.
· Melibatkan
seluruh siswa di kelas untuk berpartisipasi dan bertanggung jawab.
· Ketika
harus mendisiplinkan siswa, sedapat mungkin dilakukan secara pribadi, tidak di
depan umum.
ü Penghargaan
dari Pihak Lain
· Mengembangkan
iklim kelas dan pembelajaran kooperatif dimana setiap siswa dapat saling
menghormati dan mempercayai, tidak saling mencemoohkan.
· Mengembangkan
program “star of the week”.
· Mengembangkan
program penghargaan atas pekerjaan, usaha dan prestasi yang diperoleh siswa.
· Mengembangkan
kurikulum yang dapat mengantarkan setiap siswa untuk memiliki sikap empati dan
menjadi pendengar yang baik.
· Berusaha
melibatkan para siswa dalam setiap pengambilan keputusan yang terkait dengan
kepentingan para siswa itu sendiri.
ü Pengetahuan
dan Pemahaman
· Memberikan
kesempatan kepada para siswa untuk mengeksplorasi bidang-bidang yang ingin
diketahuinya.
· Menyediakan
pembelajaran yang memberikan tantangan intelektual melalui pendekatan discovery-inquiry.
· Menyediakan
topic-topik pembelajaran dengan sudut pandang yang beragam.
· Menyediakan
kesempatan kepada para siswa untuk berpikir filosofis dan berdiskusi.
ü Estetika
· Menata
ruangan kelas secara rapid an menarik.
· Menempelkan
hal-hal yang menarik dalam dinding ruangan, termasuk didalamnya memampangkan
karya-karya seni siswa yang dianggap menarik.
· Ruangan
dicat dengan warna-warna yang menyenangkan.
· Memelihara
sarana dan prasarana yang ada di sekeliling sekolah.
· Ruangan
yang bersih dan wangi.
· Tersedia
taman kelas dan sekolah yang tertata indah.
§ Kebutuhan Akan Rasa Bebas
Peserta didik juga
mempunyai kebutuhan akan rasa bebas.
Contoh Pemenuhan
Kebutuhan Akan Kebebasan /Rasa Bebas
· Memberikan
kesempatan kepada para siswa untuk melakukan yang terbaiknya.
· Memberikan
kebebasan siswa untuk menggali dan menjelajah kemampuan dan potensi yang
dimilikinya.
· Menciptakan
pembelajaran yang bermakna dikaitkan dengan kehidupan nyata.
· Perencanaan
dan proses pembelajaran yang melibatkan aktivitas meta kognitif siswa.
· Melibatkan
siswa dalam proyek atau kegiatan “self
expressive” dan kreatif.
§ Kebutuhan Akan Rasa Sukses
Peserta didik menginginkan kegiatan
akademis berhasil dengan baik. Mereka akan merasa bahagia dan senang jika
mereka berhasil. Jika apa yang peserta didik lakukan tidak berhasil, maka
mereka merasa kecewa. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan ini merupakan kebutuhan
pokok bagi peserta didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar