Kenakalan Anak
Sekolah Dasar
Sebagai
orang tua kita harus memperhatikan berbagai gejala perkembangan psikologi
terutama anak sekolah dasar untuk itu kita harus mengenal dulu apa saja
kenakalan biasa yang dilakukan oleh anak sekolah dasar. Dalam postingan kali
ini saya merumuskan beberapa penyebab kenakalan anak sekolah dasar.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan
bahwa kenakalan dengan kata dasar nakal adalah suka berbuat tidak baik, suka
mengganggu, dan suka tidak menurut. Sedangkan kenakalan adalah perbuatan nakal,
perbuatan tidak baik dan bersifat mengganggu ketenangan orang lain tingkah laku
yang melanggar norma kehidupan masyarakat
Dari
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Kenakalan adalah perilaku yang tidak
sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku pada masyarakat tertentu, sehingga
masyarakat tidak menyukai dan tidak menyenangi perbuatan tersebut.
Berikut penjelasan nya:
1.
Kurangnya
Kasih Sayang Orang Tua.
Terkadang orang tua lebih banyak
menghabiskan waktu untuk bekerja sehingga anak tidak mendapatkan perhatian dari
orang tuanya sehingga anak mencari perhatian orang tua dengan perilaku-perilaku
yang menurut anak efektif untuk mendapatkan perhatian, yakni dengan perilaku
negatif.
2. Pergaulan Dengan Teman Yang Tidak
Sebaya
Pergaulan dengan teman yang jauh
lebih tua menyebabkan anak meniru perilaku orang tersebut, hal ini terjadi
karena anak merupaka periode imitasi yang selalu meniru perilaku orang dewasa
baik itu yang baik maupun yang buruk.
3. Peran Dari Perkembangan Iptek Yang
Berdampak Negatif
Meskipun iptek merupakan hal yang
sangat membantu dalam perkembangan informasi akan tetapi tetap ada dampak
negatif dari iptek tersebut, khususnya dalam perkembangan internet yang semua
orang bebas memasukan apapun dalam internet tersebut.
4. Tidak Adanya Bimbingan Kepribadian
Dari Sekolah
Sekolah merupakan lembaga
pendidikan formal dan kesatuan kegiatan-kegiatan menyelenggarakan pembelajaangan
anak akan berubah arran dilakukan oleh para petugas khusus dengan cara-cara
yang terencana dan teratur menurut tatanan nilai dan norma yang telah
ditentukan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
(Prof.Dr.H.Waini Rasyidin Med. Dkk,2010) sekolah merupakan lembaga yang dapat
membentuk kepribadian seorang anak, maka dari itu sekolah merupakan lembaga
yang penting bagi kemajuan peradaban
5. Dasar-Dasar Agama Yang Kurang
Pondasi agama merupakan pondasi yang
sangat penting bagi kehidupan manusia maka tidak aneh jika seseorang yang tidak
memiliki pondasi agama yang tidak kuat maka akan mudah terpengaruhi oleh
hal-hal yang negatif.
6. Tidak Adanya Media Penyalur Bakat
Dan Hobinya
Jika media penyalur bakat tidak
ada maka kesenangan anak akan berubah arah terhadap hal lain, biasanya anak
akan berubah ke arah negatif karena anak berfikir hal itu akan dapat memberikan
kesenangan pada diri sendiri.
7. Kebebasan Yang Berlebihan
Kebebasan yang diberikan orang tua
terhadap anak mengakibatkan seorang anak tidak ragu lagi melakukan apa yang
diinginkan oleh anak tersebut termasuk perilaku negatif.
Faktor
tersebut didukung oleh karakteristik anak yang masih polos dan belum paham
benar tentang norma dan nilai dalam suatu masyarakat.Pada anak usia 6-12 tahun
dapat disebut umur sekolah, oleh karena itu, anak tidak boleh gagal dalam
sekolahya ia harus dapat memperoleh kepuasan karena ia telah berhasil, dan rasa
keberhasilan ini akan memperkuat perkembangan kepribadiannya.Setiap sukses akan
memberikan perasaan mampu pada dirinya, mampu menyelesaikan tugas-tugas yang
dijadikan modal untuk menyelesiakn tugas-tugas lebih lanjut dan lebih berat.
Menurut Prof.Dr.H.Waini Rasyidin, Med. Dkk (2010:106)
menyebutkan bahwa Apabila pada usia ini terjadi kesalahan dalam mendidik, akan
timbul berbagai masalah perilaku seperti mengompol, berbohong, suka berkelahi,
suka mengganggu adik-adiknya, malas belajar, suka melancong, melamun, lari dari
rumah, tidak naik kelas, banyak merokok,,dsb.
Sebelum beranjak kepada periode sekolah tentunya seorang
anak melewati periode kanak-kanak yakni usia 1-5 tahun, pada periode ini anak
mempunyai sifat imitasi.Menurut Mulyani Sumantri (2008:2,45) menyebutkan bahwa
periode anak merupakan periode imitasi, yakni periode peniruan anak terhadap
lingkungan. Anak usia 6-12 tahun akan
mudah belajar berbagai kebiasaan baik itu kebiasaan yang buruk maupun kebiasaan
baik dari lingkungan anak yang berupa lingkungan keluarga, lingkungan
pertemanan maupun dari lingkungan alamiah, dampak dari lingkungan ini terbawa
anak sampai umur selanjutnya dan menjadi sifat dasar bagi masa depan anak
tersebut.
Kenakalan anak bisa berupa
mengganggu teman sebaya lainnya, mencuri kecil-kecilan, tidak patuh terhadap
orang tua maupun guru, jarang mengerjakan Pekerjaan Rumah,sering berbohong dan
lain sebagainya.
Masa periode anak yang tidak baik,
masa anak merupakan pondasi awal bagi sifat dan karakteristik seseorang, jika
masa anaknya baik maka sifat pada seseorang akan baik pula, akan tetapi jika
masa anak rusak maka sifat anak itu pada masa depan akan rusak pula terkecuali
ada peristiwa-peristiwa dan orang lain yang dapat merubah sifat dasar dari anak
itu, akan tetapi hal itu sulit dilakukan karena sifat tersebut sudah menjadi
sifat dasar dari anak tersebut.
Saya
akan memberikan solusinya berdasarkan apa yang saya amati, berikut solusinya
kita sebagai orang tua atau guru, dan calon-calon guru yang akan menghadapi
berbagai masalah psikologi anak. Berikut penjelasannya:
1. Berikan pemahaman kepada orang tua tentang
kasih sayang kepada anak
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kasih sayang merupakan hal
yang sangat mendasar yang dibutuhkan oleh seorang anak, perhatian dan kontrol
orang tua sangat penting didapatkan oleh anak karena dengan begitu anak akan
merasa tercukupi dengan kasih sayang dari orang tua, karena kenakalan yang dilakukan
oleh anak adalah mencari perhatian dari orang lain dengan berbagai cara.
2. Berikan pemahaman kepada Anak
tentang perilakunya
Menurut
Atif Abdul Id (2008:28-29) menyatakan bahwa ada beberapa cara agar orang lain
dapat mendengarkan dan menuruti apa yang dibicarakan oleh kita:
a.
Jika
memenuhi kebutuhan mendasar orang lain akan penghargaan dan perhatian maka akan
mendapatkan cinta mereka.
b.
Berikan penghargaan kepada orang
tersebut
c.
Suara yang paling indah adalah pujian dengan setuls hati,
akan tetapi pujilah orng itu
sewajarnya karena yang berhak dipuji adalah Allah SWT.
3. Berikan Program Namimah kepada Anak
Menurut Abdul Rahmat namimah adalah program yang memberikan
suatu kesenangan kepada anak berupa kesenangan yang positif. Namimah menjauhkan
anak dari pergaulan yang negatif karena perhatian anak tertuju pada kesenangan
positifnya tersebut, kesenangan tersebut bisa berupa melukis, belajar musik,
olah raga dan masih banyak lagi.
Anak adalah titipan Allah SWT untuk dijaga dan dirawat, maka
sudah seharusnya anak diberikan pendidikan sebaik mungkin agar masa depan agama
dan Negara menjadi lebih baik.
Sabda Rasulullah SAW:
Kewajiban Bapak kepada anaknya adalah memberikan dia nama
yang baik, mengajarkan dia kesopanan, menulis, berenang dan memanah, kangan
beri makan kecuali barang yang baik dan kawinkan dia apabila telah dewasa (H.R
Hakim)
Dari hadits tersebut bahwa kewajian
orang tua adalah mendidik anak supaya menjadi anak yang baik dan shaleh, jika
orang tua tidak mendidik anak dengan baik maka dosa yang besar yang didapatkan
mereka.Semoga Allah SWT merlindungi kita dari api neraka-NYA.
Semoga bermanfaat JJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar