Sabtu, 31 Desember 2016

Apa yang dimaksud dengan Long Life Education?


Pendidikan seumur hidup bukan suatu sistem pendidikan yang berstruktur, melainkan suatu prinsip yang menjadi dasar dan menjiwai seluruh organisasi sistem pendidikan yang ada. Dalam kenyataan hidup dari dahulu sudah dapat dilihat bahwa hakikatnya orang belajar seumur hidup, meskipun dengan cara yang berbeda dan melalui proses yang tidak sama.
Menurut Cropley life long education diartikan dengan tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan perstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisasian dan perstrukturan ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda sampai yang paling tua.
Pendidikan sepanjang hayat (life long education) menyatakan bahwa pendidikan tidak berhenti hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya. Pendidikan sepanjang hayat menjadi semakin tinggi urgensinya pada saat ini karena manusia terus menerus menyesuaikan diri supaya dapat  tetap hidup secara wajar dalam lingkungan masyarakat yang selalu berubah. Sisi lain pendidikan sepanjang hayat adalah peluang yang luas bagi seseorang untuk terus belajar agar dapat meraih keadaan kehidupan yang lebih baik. Ciri-ciri manusia yang menjadi pelajar sepanjang hayat :
1.      Sadar bahwa dirinya harus belajar sepanjang hayat.
2.      Memiliki pandangan bahwa belajar hal-hal yang baru merupakan cara logis untuk mengatasi masalah.
3.      Bersemangat tinggi untuk belajar pada semua level.
4.      Menyambut baik perubahan (open minded).
5.      Percaya bahwa tantangan sepanjang hidup adalah peluang untuk belajar hal baru.
Jadi, pendidikan seumur hidup adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Proses pendidikan seumur hidup berlangsung secara kontinue, dan tidak terbatas oleh waktu seperti pendidikan formal, proses belajar seumur hidup tidak hanya dilakukan seorang yang terpelajar tetapi semua lapisan masyarakat bisa melaksanakannya.
Komponen Life Long Education
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Komponen pendidikan menentukan berjalan atau tidaknya suatu sistem pendidikan. Sebuah sistem operasional pendidikan seumur hidup mencakup beberapa komponen-komponen:
a.       Tujuan-tujuan pendidikan seumur hidup.
b.      Asumsi-asumsi yang mendasari pendidikan seumur hidup.
c.       Prinsip-prinsip pembimbing untuk pengembangan sistem pendidikan seumur hidup.
d.      Bentuk-bentuk belajar, yang terdiri atas pendidikan umum yang berlangsung secara formal dan non formal dan pendidikan profesional yang berlangsung secara formal dan non formal.
Tujuan Life Long Education
Tujuan pendidikan merupakan suatu hal yang ingin di capai oleh kegiatan pendidikan. Sebagaimana kita tahu bahwa setiap polah tingkah manusia baik yang disadari ataupun tidak tentu ada tujuannya. Sistem pendidikan seumur hidup memliki beberapa tujuan, diantaranya :
v  Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembaurannya seoptimal mungkin.
v  Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur hidup.
Konsep Life Long Education
Konsep pendidikan seumur hidup, sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan oleh para pakar pendidikan dari zaman kezaman. Apalagi bagi umat islam, jauh sebelum orang-orang barat mengangkatnya, Islam sudah mengenal pendidikan seumur hidup, sebagai mana dinyatakan oleh hadits nabi SAW yang berbunyi
اطلب العلم من المهد الى اللحد
Artinya : tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal dunia.
Azas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu azas bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontinue, yang bemula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Dalam kenyataan hidup sehari-hari dari dahulu sudah dapat dilihat bahwa pada hakikatnya orang belajar sepanjang hidup. Singkatnya tidak ada batas usia yang menunjukkan tidak mungkinnya dan tidak dapatnya orang belajar. Seorang petani tua berusaha mencari tahu mengenai cara-cara baru dalam bercocok tanam, memberantas hama, dan pemasaran hasil yang menguntungkan, itu adalah pertanda bahwa belajar itu tidak dibatasi oleh usia. Dorongan belajar sepanjang hayat itu terjadi karena dirasakan sebagai kebutuhan. Setiap orang merasa butuh untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya dalam menghadapi dorongan-dorongan dari dalam dan tantangan alam sekitar, yang selalu berubah. Sepanjang hidupnya manusia dituntut untuk mampu menyesuaikan diri secara aktif, dinamis, kreatif, dan inovatif terhadap diri dan kemajuan zaman.


Tidak ada kata berhenti untuk Belajar, semangaaattttt!!!😊 

Umar Tirtarahardja dan S. L. La Sulo. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Mudyahardjo, Redja. 1998. Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Ihsan, Fuad. 2003. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar