Pendidikan seumur hidup bukan suatu sistem pendidikan yang
berstruktur, melainkan suatu prinsip yang menjadi dasar dan menjiwai seluruh organisasi sistem
pendidikan yang ada. Dalam kenyataan hidup dari dahulu sudah dapat dilihat
bahwa hakikatnya orang belajar seumur hidup, meskipun dengan cara yang berbeda
dan melalui proses yang tidak sama.
Menurut Cropley life long
education diartikan dengan tujuan atau ide formal untuk
pengorganisasian dan perstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisasian dan
perstrukturan ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang
paling muda sampai yang paling tua.
Pendidikan sepanjang hayat (life long
education)
menyatakan bahwa pendidikan tidak berhenti hingga individu menjadi
dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya. Pendidikan sepanjang hayat
menjadi semakin tinggi urgensinya pada saat ini karena manusia terus menerus
menyesuaikan diri supaya dapat tetap hidup secara wajar dalam lingkungan
masyarakat yang selalu berubah. Sisi lain pendidikan sepanjang hayat adalah
peluang yang luas bagi
seseorang untuk terus belajar agar dapat meraih keadaan kehidupan yang lebih
baik. Ciri-ciri manusia yang menjadi pelajar sepanjang hayat :
1. Sadar bahwa dirinya harus belajar
sepanjang hayat.
2. Memiliki pandangan bahwa belajar
hal-hal yang baru merupakan cara logis untuk mengatasi masalah.
3. Bersemangat tinggi untuk belajar
pada semua level.
4. Menyambut baik perubahan (open
minded).
5. Percaya bahwa tantangan sepanjang
hidup adalah peluang untuk belajar hal baru.
Jadi,
pendidikan seumur hidup adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan
peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam
keseluruhan kehidupan manusia. Proses pendidikan seumur hidup berlangsung secara kontinue,
dan tidak terbatas oleh waktu seperti pendidikan formal, proses belajar seumur
hidup tidak hanya dilakukan seorang yang terpelajar tetapi semua lapisan
masyarakat bisa melaksanakannya.
Komponen
Life Long Education
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat. Komponen pendidikan menentukan
berjalan atau tidaknya suatu sistem pendidikan. Sebuah sistem operasional pendidikan seumur hidup mencakup
beberapa komponen-komponen:
a. Tujuan-tujuan
pendidikan seumur hidup.
b. Asumsi-asumsi yang
mendasari pendidikan seumur hidup.
c. Prinsip-prinsip pembimbing
untuk pengembangan sistem pendidikan seumur hidup.
d. Bentuk-bentuk belajar, yang
terdiri atas pendidikan umum yang berlangsung secara formal dan non formal dan
pendidikan profesional yang berlangsung secara formal dan non formal.
Tujuan Life Long Education
Tujuan pendidikan merupakan suatu
hal yang ingin di capai oleh kegiatan pendidikan. Sebagaimana kita tahu bahwa
setiap polah tingkah manusia baik yang disadari ataupun tidak tentu ada
tujuannya. Sistem
pendidikan seumur hidup memliki beberapa tujuan, diantaranya :
v Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai
dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembaurannya seoptimal
mungkin.
v Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan
kepribadian manusia bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung
seumur hidup.
Konsep
Life Long Education
Konsep pendidikan seumur hidup, sebenarnya sudah sejak lama
dipikirkan oleh para pakar pendidikan dari zaman kezaman. Apalagi bagi umat
islam, jauh sebelum orang-orang barat mengangkatnya, Islam sudah mengenal
pendidikan seumur hidup, sebagai mana dinyatakan oleh hadits nabi SAW yang
berbunyi
اطلب العلم من المهد الى اللحد
Artinya : tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal
dunia.
Azas pendidikan seumur hidup itu
merumuskan suatu azas bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontinue,
yang bemula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Dalam kenyataan
hidup sehari-hari dari dahulu sudah dapat dilihat bahwa pada hakikatnya orang
belajar sepanjang hidup. Singkatnya tidak ada batas usia yang menunjukkan tidak
mungkinnya dan tidak dapatnya orang belajar. Seorang petani tua berusaha
mencari tahu mengenai cara-cara baru dalam bercocok tanam, memberantas hama, dan
pemasaran hasil yang menguntungkan, itu adalah pertanda bahwa belajar itu tidak
dibatasi oleh usia. Dorongan belajar sepanjang hayat itu terjadi karena
dirasakan sebagai kebutuhan. Setiap orang merasa butuh untuk mempertahankan
hidup dan kehidupannya dalam menghadapi dorongan-dorongan dari dalam dan
tantangan alam sekitar, yang selalu berubah. Sepanjang hidupnya manusia
dituntut untuk mampu menyesuaikan diri secara aktif, dinamis, kreatif, dan
inovatif terhadap diri dan kemajuan zaman.
Tidak ada kata berhenti untuk Belajar, semangaaattttt!!!😊
Umar Tirtarahardja dan S. L. La Sulo. 2008. Pengantar
Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Mudyahardjo, Redja. 1998. Pengantar Pendidikan.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Ihsan, Fuad. 2003. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta
: Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar