1. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain
Manusia tidak pernah
lepas dari hubungan dengan manusia atau masyarakat lain dalam suatu pergaulan. Kurangnya
hubungan dengan masyarakat lain mengakibatkan suatu masyarakat menjadi terasing
dari pergaulan hidup dengan masyarakat lainnya. Akibatnya mereka tidak
mengetahui kemajuan atau perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain.
Apabila pergaulan saja sangat terbatas, maka yang terjadi adalah keterbatasan
pemikiran sehingga keinginan untuk berubahpun juga sangat minim.
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat
Dengan adanya
keterbatasan dalam pergaulan, dapat dipastikan perkembangan ilmu pengetahuan
juga akan terlambat. Sebab dalam kemajuan ilmu pengetahuan dapat ditempuh di
antaranya dengan metode learning by doing. Tidak adanya keinginan untuk
menambah wawasan di bidang ilmu pengetahuan akan mengakibatkan pola pikir yang
terbelakang dan ketinggalan zaman, sehingga muncul sebuah pandangan miring
(stigma) adanya kelompok masyarakat yang enggan berubah.
3. Sikap Masyarakat Tradisional yang Konservatif
Sikap
konservatif atau enggan melakukan perubahan akan membawa mentalitas yang buruk dalam
sebuah kemajuan. Karena itu sikap tersebut harus dihindari apabila seseorang
hendak melakukan suatu perubahan.
4. Vested Interest
(Kepentingan-Kepentingan yang Tertanam Kuat)
Nilai-nilai
tradisional akan memunculkan sebuah kepentingankepentingan kolektif yang
tertanam kuat dalam diri masyarakat. Hal ini juga akan menghambat sebuah
perubahan sosial karena pada dasarnya suatu perubahan itu berusaha untuk
meninggalkan nilai-nilai lama guna menuju pada nilai-nilai yang baru yang lebih
bermanfaat dan sesuai dengan keadaan masyarakat saat sekarang. Oleh karena itu,
seseorang yang menginginkan sebuah perubahan harus berani membuang jauh
nilai-nilai kepentingan semacam ini.
5. Prasangka (Prejudice)
terhadap Hal-Hal Baru
Selain nilai-nilai
kepentingan, prasangka buruk terhadap hal yang baru akan mengganggu proses
perubahan sosial. Setiap ada hal yang baru datang, sepertinya ada semacam
ketakutan dari sekelompok masyarakat yang tidak menghendaki perubahan, kemudian
sekelompok orang tadi berusaha memengaruhi kelompok yang lain. Hal ini harus
disingkirkan apabila seseorang akan melakukan perubahan sosial.
6. Rasa Takut Terjadinya
Kegoyahan terhadap Integrasi Masyarakat
Ada sebagian anggota
masyarakat yang takut atau khawatir terhadap perubahan yang terjadi di
masyarakat, karena menurut mereka perubahan itu akan menggoyahkan integrasi
dalam masyarakat. Misalnya penggunaan traktor dalam pengolahan lahan pertanian.
Awalnya hal itu ditolak karena dapat memudarkan gotong royong di antara petani,
namun lambat laun hal itu dapat diterima.
7. Hambatan Ideologis
Suatu perubahan dalam
masyarakat akan sulit terjadi apabila berbenturan dengan ideologi atau paham
yang dianut oleh masyarakat tersebut. Misalnya kebiasaan-kebiasaan yang ada di
masyarakat.
Sumber: Ilmu Pengetahuan Sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar