Mengapa guru tidak masuk kelas dan tidak
mengajar. Ada beberapa kemungkinan hal itu bias terjadi yaitu pertama mungkin
ada gangguan rumah tangga, kedua guru itu sedang bekerja di tempat lain karena
waktunya bersamaan atau sedang mencari nafkah tambahan bekerja sampingan. Sebab
gaji yang diterima setiap bulan oleh guru khususnya guru Sekolah Dasar
dirasakan tidak mencukupi kebutuhan. Kebutuhan sangat banyak, apalagi hidup di
kota-kota besar, betapa berat mengatur biaya sehari-hari, sehingga menjadi
beban yang tidak berkesudahan, biaya pendidikan anak-anaknya sangat mahal,
walaupun ia sendiri adalah seorang guru, biaya transportasi dari rumah ke
sekolah, biaya rekreasi dan biaya-biaya lainnya yang harus terpenuhi.
Gaji
yang diperoleh setiap bulan hanya cukup untuk bekl hidup seminggu atau dua
minggu jika diirit, selebihnya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
tersebut. Guru khususnya guru Sekolah Dasar terpaksa mencari alternatif lain
dengan bekerja mencari tambahan agar pendapatan bias bertambah. Guru khususnya
guru Sekolah dasar tidak perlu meninggalkan kelas jika kesejahteraannya
terjamin. Sebab dengan terjaminnya kesejahteraan hidup sudah tentu guru tidak
perlu banyak berfikir macam-macam. Perhatian guru hanya berfikir bagaimana
caranya meningkatkan prestasi belajar siswa, mendidik para siswa agar menjadi
orang yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
Proses
pembelajaran di Sekolah Dasar akan berhasil dengan baik dan mendorong
peningkatan mutu pendidikan jika ditunjang oleh minat guru. Minat untuk menjadi
guru sangat penitng, karena minat itu merupakan salah satu unsur kepribadian
guru yang memegang peran penting dalam proses pembelajaran. Minat untuk menjadi
guru akan mengarahkan tindakan guru tersebut terhadap suatu objek atas dasar
senang, sehingga menimbulkan gairah kerja. Minat untuk menjadi guru dapat
diketahui dari kecenderungannya terikat atau terkait terhadap proses
pembelajaran, dan mengamalkannya untuk maksud-maksud yang baik.
Dalam
proses pembelajaran disamping minat, kesejahteraan dan kemampuan Guru Sekolah
Dasar dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran, juga motivasi guru itu
sendiri dalam melaksanakan proses pembelajaran mampu memberikan kontribusi
positif terhadap keberhasilan pembelajaran, karena motivasi merupakan suatu
kebutuhan yang terdapat dalam diri seseorang yang menyebabkan orang itu
bertindak dan berbuat.
Kinerja guru sekolah dasar dalam proses
pembelajran perlu ditingkatkan sebagai upayamengembangkan kegiatan yang ada
menjadi kegiatan yang lebih baik. Sehingga tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan dicapai dengan baik melalui suatu kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru sesuai dengan target dan tujuan yang telah ditetapkan.
Tranformasi dari
masyarakat agraris ke masyarakat industrialisasi sesuai dengan perkembangan
globalisasi perlu diimbangi dengan kemampuan kinerja guru yang professional
demikian juga kinerja guru sekolah dasar. Era globalisasi ditandai pula dengan
transformasi social budaya yang dahsyat yang tidak terlepas dari transformasi
masyarakat dunia. Masyarakat Indonesia pada umumnya dan guru sekolah dasar khususnya tidak terlepas dari
masalah serta kecenderungan-kecenderungan global tersebut. Oleh karena itu
untuk mengatasi permasalahan globalisasi, maka guru sekolah dasar perlu
menerapkan budaya kinerja dalam proses pembelajaran dengan cara sebagai
berikut:
a.
Meningkatkan mutu pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan para
siswa.
b.
Meningkatkan penggunaan alat dan media pendidikan dalam proses
pembelajaran.
c.
Mendorong lahirnya “Sumber Daya Manusia” yang berkualitas melalui proses
pembelajaran yang efektif dan efisien.
d.
Menata pendayagunaan proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran
berdaya guna dan berhasil guna.
e.
Membina peserta didik yang menghargai nilai-nilai unggul (excellence)
dalam proses pembelajaran.
f.
Memotivasi peserta didik, menghargai dan mengejar kualitas yang tinggi
melalui proses pembelajaran.
g.
Meningkatkan proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan globalisasi.
h.
Memberi perhatian kepada peserta didik yang berbakat.
i.
Mengubah peserta didik untuk berorientasi kepada kekaryaan bukan kepada
ijazah.
j.
Membudayakan sikap kritis dan terbuka sebagai syarat tumbuhnya pola piker
siswa yang lebih demokratis.
k.
Membudayakan nilai-nilai yng mencintai kualitas kepada peserta didik.
l.
Membudayakan sikap kerja keras, produktif dan disiplin.
Pemikir, perencana,
pengelola dan pelaksana proses pembelajaran berada ditangan guru. Guru sekolah
dasar sebagai pemikir harus berusaha menggerakkan proses pembelajaran. Selama
ini factor guru tidak bias diganti oleh factor non guru. Seperti computer,
robot dan alat-alat lainnya. Hal tersebut tidak akan mampu menggantikan guru
sebagai makhluk yang sadar diri, sadar tujuan dan sadar akan lingkungan.
Kesadaran merupakan modal
dasar sebagai pengembang budaya kinerja, sebab tanpa modal kemampuan dan
kepribadian yang tangguh sebagai pemikir dan perencana dapat dibayangkan apa
yang akan terjadi dalam melaksanakan proses pembelajaran. Guru sekolah dasar
dapat memaminkan peranan baik sebagai pemikir, perencana, maupun pengelolal.
Dengan demikian bahwa guru sekolah dasarlah factor yang dominan melaksanakan
proses pembelajaran dengan era globalisasi dan transformasi.
Proses pembelajaran dapat
berkembang sesuai dengan tuntutan bila didukung oleh partisipasi guru sekolah
dasar yang memiliki kemampuan, sebab kemampuan guru dalam arti kemampuan
jasmaniah dan rohaniah tidak secara otomatis dapat dimiliki guru melainkan berdasarkan
pada upaya dilakukan guru melalui budaya kinerja, sebab setiap guru dengan
adanya era globalisasi menunjukkan akan kepentingan budaya kinerja dalam rangka
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sehingga memiliki kemampuan
professional dalam bekerja.
Budaya kinerja memberikan
sumbangan yang sangat besar dalam menyongsong era millenium baru, sebab
kemampuan yang dikembangkan melalui budaya kinerja guru sekolah dasar adalah
kemampuan jasmaniah dan kemampuan rohaniah. Adapun kemampuan jasmaniah dan
rohaniah tersebut pengembangannya meliputi: segi pengetahuan, keterampilan,
kecakapan. Nilai-nilai perikehidupan, sikap, dedikasi dan disiplin. Oleh karena
itu maka budaya kinerja guru sekolah dasar merupakan suatu upaya untuk menjawab
tantangan terhadap masalah-masalah yang timbul dalam era millennium baru. Untuk
menjawab hal itu, maka diperlukan konfornitas dan partisipasi yang penuh rasa
tanggung jawab.
Budaya kinerja guru sekolah
dasar merupakan suatu pola sikap dan pola perilaku serta perbuatan yang sesuai
dengan tata aturan atau norma yang telah digariskan. Menerapkan budaya kinerja
bagi guru sekolah dasar dalam proses pembelajaran, diharapkan perilaku guru sekolah
dasar dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan mentaati norma-norma dan peraturan
yang berlaku, sehingga tujuan dan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan
dapat dicapai dengan baik.
Pelaksanaan tugas dan
pekerjaan bagi guru sekolah dasar tidak terlepas dari cara guru itu bekerja.
Oleh karena itu budaya kinerja memegang peranan penting sebab baik tidaknya dan
berhasil tidaknya proses pembelajaran dapat dilihat dan dapat dirasakan oleh
para siswa dan masyarakat sebagai pemakai lulusan, maka dari itu budaya kinerja
harus dilaksanakan secara optimal.
Pelaksanaan proses
pembelajaran dikatakan produktif dan berhasil, jika guru sekolah dasar memiliki
kemampuan, yaitu dalam hal pengetahuan, sikap dan keterampilan. Budaya kinerja
akan memberikan konstribusi terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan oleh guru
sekolah dasar dalam melaksanakan proses pembelajaran, yakni adanya kegairahan
dalam bekerja, semangat kerja yang tinggi dan percaya diri akan berhasil.
Untuk memperoleh hasil
yang memuaskan dalam melaksanakan proses pembelajaran, maka yang terlibat
langsung adalah guru sekolah dasar yang ulet, gigih, berdaya saing tinggi,
bersifat mandiri terampil memecahkan masalah, berani menghadapi realitas atau
kenyataan hidup, rajin dan bekerja keras serta berdisiplin tinggi. Budaya
kinerja bagi guru sekolah dasar dapat memberikan peranan penting dalam
mengatasi berbagai permasalahan pelaksanaan proses pembelajaran karena dengan
budaya kinerja semua kegiatan kerja dapat berjalan dengan teratur, terarah, dan
tertib.
Budaya kinerja dalam kegiatannya
mampu meningkatkan pelaksanaan tugas dan pekerjaan, sehingga para guru sekolah
dasar dalam bertindak dan berfikir lebih aktif dan kreatif. Sebab aktivitas dan
kreativitas yang tinggi dapat beerjalan dengan baik jika ditopang dengan budaya
kinerja yang baik. Karena pelaksanaan proses pembelajaran yang ditunjang dengan
budaya kinerja akan memberikan arah kepada guru sekolah dasar untuk bersikap
kreatif, dinamis, dan inovatif. Sikap-sikap itu antara lain, terbuka dan peka
terhadap rangsangan dari luar. Interest, bervariasi, bersikap mandiri, memiliki
rasa ingin tahu, beani menjelajahi dan meneliti serta berani mengutarakan dan
mengaktualisasikan gagasan.
Melihat uraian tersebut
memberi gambaran bahwa yang dimaksud dengan budaya kinerja sebagai suatu proses
budaya, yaitu kebiasaan guru sekolah dasar untuk melaksanakan tugas dan
pekerjaan sesuai dengan aturan, norma, dan nilai-nilai dan kurikulum yang
berlaku. Sebab budaya itu sendiri adalah suatu adat atau kebiasaan yang
dilakukan sehari-hari, sehingga menjadi suatu nilai atau patokan dan hal
tersebut menjadi kebiasaan.
Dengan adanya budaya kinerja bagi guru sekolah
dasar mengakibatkan dalam melaksanakan tugas, dan kegemaran melaksanakan tugas
mengakibatkan keberhasilan menjalankan tugas selanjutnya. Untuk mendapatkan
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan persyaratan tugas, maka budaya
kinerja sebagai alatnya.
Terimakasih Sudah Membaca😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar