NILAI
BUDAYA
Banyak definisi tentang kebudayaan, tetapi
saya memilih pandangan yang menyatakan bahwa kebudayaannya adalah konsep,
keyakinan, nilai, dan norma yang dianut masyarakat yang mempengaruhi perilaku
mereka dalam upaya menjawab tantangan kehidupan yang berasal dari alam
sekelilingnya. Disamping sebagai fasilitas, alam adalah tantangan yang harus
diatasi. Berbeda dengan hewan, manusia tidak puas hanya dengan apa yang
terdapat dalam alam kebendaan. Dengan konsep yang dimilikki manusia berusaha
mengolah alam ini, dan dengan kesadaran dan cita-citanya manusia merumuskan apa
yang bermakna dan apa yang tidak bermakna dalam kehidupannya.
Sekurang-kurangnya ada enam nilai yang amat menentukan wawasan etika dan
kepribadian manusia sebagai individu mapun sebagai masyarakat, yaitu : ekonomi,
solidaritas, agama, seni, kuasa dan teori.
1. Nilai
teori. Ketika manusia menentukan dengan objektif identitas dan benda-benda atau
kejadian-kejadian, maka dalam prosesnya hingga menjadi pengetahuan, manusia
mengenal adanya teori yang menjadi konsep dalam proses penilaian atas alam
sekitar.
2. Nilai
ekonomi. Ketika manusia bermaksud menggunakan benda-benda atau
kejadian-kejadian, maka ada proses penilaian ekonomi atau kegunaan, yakni
dengan logika efisiensi untuk memperbesar kesenangan hidup. Kombinasi antara
nilai teori dan nilai ekonomi yang senantiasa maju disebut aspek progresif dari
kebudayaan.
3. Nilai
agama. Ketika manusia melihat suatu rahasia yang menakjubkan dan kebesaran yang
menggetarkan dimana didalamnya ada konsep kekudusan dan ketakziman kepada yang
Maha Gaib, maka manusia mengenal nilai agama.
4. Nilai
seni. Jika yang didalam itu keindahan dimana ada konsep estetika dalam menilai
benda atau kejadian-kejadian, maka manusia mengenal nilai seni. Kombinasi dari
nilai agama dan seni yang sama-sama menekankan intuisi, perasaan dan fantasi
disebut aspek ekspresif dari kebudayaan.
5. Nilai
kuasa. Ketika manusia merasa puas jika orang lain mengikuti pikirannya,
norma-normanya, dan kemauannya, maka ketika itu manusia mengenal nilai kuasa.
6. Nilai
solidaritas. Tetapi ketika hubungan itu menjelma menjadi cinta, persahabatan,
dan simpati sesama manusia, menghargai orang lain, dan merasakan kepuasan
ketika membantu mereka maka manusia mengenal nilai solidaritas.
Enam
nilai budaya itu merupakan kristalisasi dari berbagai macam nilai kehidupan,
yang selanjutnya menentukan konfigurasi kepribadian dan norma etik individu
maupun masyarakat. Nilai apa yang paling dominan pada seseorang atau sekelompok
orang, akan menentukan "sosok" mereka sebagai manusia budaya (al
insan madaniyyun bi at thab'i). orang yang lebih dipengaruhi oleh nilai ekonomi
cenderung kurang memerhatikan halal dan haram, orang yang lebih dipengaruhi
oleh nilai teori cenderung menjadi ilmuwan, yang lebih dipengaruhi oleh nilai
kuasa cenderung tega dan nekad, yang lebih dipengaruhi oleh nilai agama dan
seni cenderung menjadi sufi dan seterusnya, sehingga ada sosok yang materialis,
seniman dan pekerja sosial. Bisa juga ada ilmuwan yang mengabdi kepada materi,
politisi yang pejuang, ulama yang rasional, ilmuwan yang mistis dan sebagainya.
Sumber:
Tumanggor, Rusmin,
dkk. 2014. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenadamedia
Grup
Semoga Bermanfaat😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar