Sabtu, 31 Desember 2016

NILAI BUDAYA



NILAI BUDAYA
Banyak definisi tentang kebudayaan, tetapi saya memilih pandangan yang menyatakan bahwa kebudayaannya adalah konsep, keyakinan, nilai, dan norma yang dianut masyarakat yang mempengaruhi perilaku mereka dalam upaya menjawab tantangan kehidupan yang berasal dari alam sekelilingnya. Disamping sebagai fasilitas, alam adalah tantangan yang harus diatasi. Berbeda dengan hewan, manusia tidak puas hanya dengan apa yang terdapat dalam alam kebendaan. Dengan konsep yang dimilikki manusia berusaha mengolah alam ini, dan dengan kesadaran dan cita-citanya manusia merumuskan apa yang bermakna dan apa yang tidak bermakna dalam kehidupannya. Sekurang-kurangnya ada enam nilai yang amat menentukan wawasan etika dan kepribadian manusia sebagai individu mapun sebagai masyarakat, yaitu : ekonomi, solidaritas, agama, seni, kuasa dan teori.
1.     Nilai teori. Ketika manusia menentukan dengan objektif identitas dan benda-benda atau kejadian-kejadian, maka dalam prosesnya hingga menjadi pengetahuan, manusia mengenal adanya teori yang menjadi konsep dalam proses penilaian atas alam sekitar.
2.     Nilai ekonomi. Ketika manusia bermaksud menggunakan benda-benda atau kejadian-kejadian, maka ada proses penilaian ekonomi atau kegunaan, yakni dengan logika efisiensi untuk memperbesar kesenangan hidup. Kombinasi antara nilai teori dan nilai ekonomi yang senantiasa maju disebut aspek progresif dari kebudayaan.
3.     Nilai agama. Ketika manusia melihat suatu rahasia yang menakjubkan dan kebesaran yang menggetarkan dimana didalamnya ada konsep kekudusan dan ketakziman kepada yang Maha Gaib, maka manusia mengenal nilai agama.
4.     Nilai seni. Jika yang didalam itu keindahan dimana ada konsep estetika dalam menilai benda atau kejadian-kejadian, maka manusia mengenal nilai seni. Kombinasi dari nilai agama dan seni yang sama-sama menekankan intuisi, perasaan dan fantasi disebut aspek ekspresif dari kebudayaan.
5.     Nilai kuasa. Ketika manusia merasa puas jika orang lain mengikuti pikirannya, norma-normanya, dan kemauannya, maka ketika itu manusia mengenal nilai kuasa.
6.     Nilai solidaritas. Tetapi ketika hubungan itu menjelma menjadi cinta, persahabatan, dan simpati sesama manusia, menghargai orang lain, dan merasakan kepuasan ketika membantu mereka maka manusia mengenal nilai solidaritas.
Enam nilai budaya itu merupakan kristalisasi dari berbagai macam nilai kehidupan, yang selanjutnya menentukan konfigurasi kepribadian dan norma etik individu maupun masyarakat. Nilai apa yang paling dominan pada seseorang atau sekelompok orang, akan menentukan "sosok" mereka sebagai manusia budaya (al insan madaniyyun bi at thab'i). orang yang lebih dipengaruhi oleh nilai ekonomi cenderung kurang memerhatikan halal dan haram, orang yang lebih dipengaruhi oleh nilai teori cenderung menjadi ilmuwan, yang lebih dipengaruhi oleh nilai kuasa cenderung tega dan nekad, yang lebih dipengaruhi oleh nilai agama dan seni cenderung menjadi sufi dan seterusnya, sehingga ada sosok yang materialis, seniman dan pekerja sosial. Bisa juga ada ilmuwan yang mengabdi kepada materi, politisi yang pejuang, ulama yang rasional, ilmuwan yang mistis dan sebagainya.

Sumber:
Tumanggor, Rusmin, dkk. 2014. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup
 Semoga Bermanfaat😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar